Ada sebuah cara mudah untuk mengetahui jantung Anda sehat atau tidak.
Cara ini bisa Anda lakukan di rumah, di masjid, bahkan ketika sedang berlibur di alam bebas sekalipun.
Caranya, duduklah di lantai dengan kaki diluruskan ke depan sehingga jari-jari kaki menghadap ke atas.
Setelah itu, jangkaulah ujung jari kaki Anda dengan tangan.
Jika Anda cukup fleksibel menjangkau ujung jari kaki dengan tangan, insya Allah jantung Anda masih sehat.
Sebaliknya, jika Anda kesulitan menjangkau ujung jari kaku dengan tangan, Anda bisa pergi ke dokter spesialis jantung atau kardiolog untuk memeriksakan kondisi jantung Anda.
Apalagi jika Anda mengalami nyeri di dada, sering mengeluarkan keringat dingin, dan tanda-tanda sakit jantung lainnya.
Partisipan mengikuti tes fleksibilitas tubuh sambil diukur tekanan darah, pembuluh arteri dan aktivitas jantungnya.
Hasilnya, peneliti menemukan korelasi antara tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tidak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.
Partisipan yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh dan gagal mencapai ujung jari kaki ternyata memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung menjadi kurang baik, efisien dan risiko penyakit jantung pun meningkat.
Kendati teori antara hubungan otot punggung dan kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, tapi dengan adanya studi tersebut cukup membantu.
Cara ini bisa Anda lakukan di rumah, di masjid, bahkan ketika sedang berlibur di alam bebas sekalipun.
Caranya, duduklah di lantai dengan kaki diluruskan ke depan sehingga jari-jari kaki menghadap ke atas.
Setelah itu, jangkaulah ujung jari kaki Anda dengan tangan.
Jika Anda cukup fleksibel menjangkau ujung jari kaki dengan tangan, insya Allah jantung Anda masih sehat.
Sebaliknya, jika Anda kesulitan menjangkau ujung jari kaku dengan tangan, Anda bisa pergi ke dokter spesialis jantung atau kardiolog untuk memeriksakan kondisi jantung Anda.
Apalagi jika Anda mengalami nyeri di dada, sering mengeluarkan keringat dingin, dan tanda-tanda sakit jantung lainnya.
Partisipan mengikuti tes fleksibilitas tubuh sambil diukur tekanan darah, pembuluh arteri dan aktivitas jantungnya.
Hasilnya, peneliti menemukan korelasi antara tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tidak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.
Partisipan yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh dan gagal mencapai ujung jari kaki ternyata memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung menjadi kurang baik, efisien dan risiko penyakit jantung pun meningkat.
Kendati teori antara hubungan otot punggung dan kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, tapi dengan adanya studi tersebut cukup membantu.
0 komentar:
Post a Comment